PSHT didirikan pada tahun 1922 dengan nama Pencak Sport Club (PSC) oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, beliau adalah mantan murid Ki Ngabehi Soerodwirjo (pendiri SH) yang di kecer tahun 1917.
Adanya perbedaan pandangan antara Ki Ngabehi Soerodwirjo
(pendiri SH) dengan Ki Hadjar Hardjo Oetomo (murid Ki Ngabehi) inilah yang melatar
belakangi berdirinya PSC.
Menurut Pandangan :
Ki Ngabehi Soerodwirjo : SH bukan tempat/ wadah perjuangan
bangsa untuk pencapaian kemerdekaan, tetapi merupakan perkumpulan pencak silat
dan tidak membedakan SARA;
Ki Hadjar Hardjo Oetomo : SH adalah sarana menggalang
persatuan dan alat perjuangan pencapaian kemerdekaan.
Karena perbedaan tersebut maka Ki Hadjar Hardjo Oetomo
keluar dari SH dan mendirikan SH yang baru/ SH muda pada 1922 dengan nama
Pencak Sprort Club (PSC) dan mengadakan latihan di Pilangbango Madiun.
Jadi saat itu telah ada dua SH (SH dibawah Ki Ngabehi yang
merupakan pendiri asli dan SH Muda/ PSC dibawah Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang
merupakan mantan muridnya).
Pencak Sport Club berganti nama menjadi SH Pemuda Sport Club
dengan alasan untuk mengembalikan jati dirinya sebagai perguruan yang beraliran
SH, selain itu juga untuk menghindari pembubaran perguruan oleh belanda karena
saat itu belanda sangat melarang perkumpulan bela diri terutama yang memakai
istilah pencak. Belanda khawatir dengan ramalan akan bangkitnya perjuangan
rakyat Indonesia.
Hal inilah yang membuat Ki Ngabehi (pendiri SH) tidak mau
menjadikan perguruanya sebagai wadah perjuangan. Beliau memiliki strategi yang
lebih baik karena berpengalaman bekerja pada belanda, strategi beliau adalah
menempatkan organisasi pada tempat aman (tanpa titel "wadah
perjuangan") dan hanya sebagai tempat untuk melahirkan kader-kader
perjuangan saja. Hal ini untuk menjaga agar mesin penghasil kader perjuangan
tetap terjaga sehingga api perjuangan tidak pernah padam.
PSHT dalam perkembanganya dibesarkan oleh RM Imam
Koesoepangat murid dari Muhammad Irsyad (kadhang SH-PSC) yang merupakan murid
dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
Pada tahun 1942 atas inisiatif S.Soerengpati (tokoh
Indonesia muda) maka SH Pemuda Sport Club berganti nama menjadi Persaudaraan
Setia Hati Terate hingga saat ini. Pada saat itu PSHT bersifat perguruan tanpa
organisasi. Tahun 1948 atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono dll
mengadakan konferensi dirumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo dan menetapkan terate
diubah menjadi organisasi dengan diketuai Oetomo Mangkoewidjojo dan wakilnya
Darsono.
Adapun arti yang terkandung dalam lambang PSHT antara lain:
v
Segi empat panjang bermakna perisai;
v
Dasar hitam bermakna kekal dan abadi;
v
Hati putih bertepi merah bermakna cinta kasih
ada batasnya;
v
Merah melingkari hati putih bermakna berani
mengatakan yang ada dihati/ kata hati;
v
Sinar bermakna jalanya hukum alam/hukum
kelimpahan;
v
Bunga teratai bermakna kepribadian yang luhur;
v
Bunga teratai mekar, setengah mekar dan kuncup
bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang;
v
Senjata silat bermakna pencak silat sebagai
benteng persaudaraan;
v
Garis putih tegak lurus di tengah merah bermakna
berani karena benar, takut karena salah;
v
Persaudaraan Setia Hati Terate bermakna
mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas dan
bersih. Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus. Kepribadian yang luhur;
v
Hati putih bertepi merah terletak
ditengah-tengah lambang bermakna netral.
Adapun tingkatan-tingkatan dalam PSHT antara lain :
Ø
Siswa/calon saudara (latihan pencak silat dasar
dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil);
Ø
Warga/ saudara SH (setelah menamatkan pencak
silat dasar dan disahkan). Pada tingkat ini dibagi menjadi tingkat I (ester
trap), tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).